friend

Selasa, 07 April 2015

Pre eklampsia dan Eklampsia

   Definisi pre eklamsia dan eklampsia
Pre-eklamsia didefinisikan sebagai gangguan yang terjadi pada paruh kedua kehamilan dan mengalami regresi setelah pelahiran, ditandai dengan kemunculan sedikitnya dua dari tiga tanda utama yaitu hipertensi, edema dan proteinuria. Sebagian besar definisi saat ini menyertakan edema karena pengajian edema bersifat subjektif dan dirasa tidak memiliki nilai diasnotik atau pronostik (North et al., 1999; Higgins dan de Swiet, 2001) walaupun Higgins dan de Swiet (2001) menyatakan bahwa perkembangan cepat edema berat harus selalu diperiksa karena dapat menandakan perkembangan pre-eklamsia atau kondisi patologis lain, seperti penyakit jantung atau ginjal.
Pre-eklamsia umumnya dianggap sebagai satu sindrom (sekelompok tanda dan gejala yang dapat dikenali sebagai satu kesatuan),  bukan satu penyakit (yang dapat didiagnosis melalui melalui satu pemeriksaan spesifik yang menunjukan faktor penyebab  tertentu) (Redman , 1994; Robson 2002).
Semakin diketahui bahwa ganguan ini lebih dari sekedar hipertensi dan proteinuria. Terdapat keterlibatan milti organ dan sistem akibat disfungsi sel endotelmaternal, tang tampak sebai bagian dari respons radang intravaskular maternal yang lebih menyeluruh (Robson, 2002) yang berkaitan dengan vasospasme dan kurang perfusi (Robert dan Cooper, 2001).
Diagnosa dini tidak selalu mudah dilakukan karena presentasi dan progesi dapat sangat bervariasi biasanya, hipertensi terjadi sebelum proteinuria. Akan tetapi, beberapa wanita dapat mengalami manifestasi hipertensi parah tanpa mengalami proteinuria (Higgins dan de swiet, 2001), sedangkan wanita lain dapat mengalami proteinuria sebelum terjadi peningkatan nyata tekanan darah (Redman, 1994).
Eklamsia merupkan kejadian konvunsi selama kehamilan atau dalam sepuluh hari kelahiran yang berkaitan dengan preeklamsia (robson,2002) atau konvulsi pada semua wanita yang pernah atau saat ini mengalami hipertensi pada kehamilan (walker, 2000).



Tanda dan gejala preeklamsi
  •  odema pada wajah, tungkai, tangan (cincin kawin yg menjadi ketat) kaki: penambahan berat badan yang mendadak.
  • odema pada wajah, tungkai, tangan (cincin kawin yg menjadi ketat) kaki: penambahan berat badan yang mendadak.
  • proteinuria. Partikel-partikel protein yang padat ditemukandalam urin sesudah di didihkan, sebagai akibat dari kerusakan sebenernya pada ginjal, proteinuria merupakan tanda bahwa peristiwa preeklamsi tersebut serius(Helen. 2001). 
Tanda dan gejala eklampsia 
     Peningkatan mendadak intensitas pre-eklampsia dan timbulnya sejumlah gejala, gejala mengantuk yang bertambah, mata yang berputar-putar, kedutan, pernapasan tidak teratur. Serangan kejang ini mempunyai lama intensitas dan frekuensi yang bervariasi. Jika kejangnya berat, pasien dapat mengalami kegagalan jantung serta edema paru dan masuk kedalam kondisi yang kritis. Komplikasi lainnya adalah edema serebral, serangan serebrovaskular (stroke), pelepasan sebagian plasenta dan koagulasi intravaskular diseminata. Gangguan oksigenasi pada janin dapat menyebabkan kematian janin.  

Komplikasi eklampsia
    1. edema paru
    2. kebutaan
    3. kematian
 
     Penanganan 
      Jika terjadi syok tindakan yang harus segera yang dilakukan antara lain sebagai berikut: 
  •     Cari dan hentikan segera penyebab perdarahan
  •     Bersihkan saluran napas dan beri oksigen atau pasang selang endotrakheal. 
  •    Naikan kaki ke atas untuk meningkatkan aliran darah ke sirkulasi sentral. 
  •   Pasang 2 set infuse atau lebih untuk transfuse cairan dan obat-obat I.V bagi pasien yang syok. Jika sulit mencari vena lakukan atau pasang kanul intrafemoral.
  •  Kembalikan volume darah.
  • terapi obat-obatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar